Situs E-Commerce : Bhinneka.com
Kebanyakan para pelaku bisnis mungkin sudah paham bahwa keberhasilan dan kelanggengan sebuah bisnis tidak bisa hanya didasarkan kepada ide yang cemerlang atau modal yang berjuta, tapi penting juga dibumbui dengan kedisiplinan, keteguhan dan ketekunan yang tinggi dari si empunya bisnis. Tambahan lagi, supaya bisnis bisa bertahan hidup, pangusahanya harus jeli melihat situasi di luar supaya bisa dengan cepat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Bhinneka.com adalah salah satu contoh bisnis, yang bukan saja berani ‘banting-setir‘ disaat masa-masa krisis, tapi bahkan berhasil melewati masa-masa suram tersebut dan bertahan hidup sampai sekarang. Apa saja kiat-kiat Bhinneka untuk bisa sampai titik yang sekarang, DailySocial mencoba mencari jawabannya dari CEO Bhinneka sendiri, Bapak Hendrik Tio.
Kalau mau dirunut sejarahnya, Bhinneka mulai berdiri pada tahun 1993 (17 tahun yang lalu) sebagai toko offline biasa. Pada saat-saat awal ini, Bhinneka mempunyai fokus bisnis sebagai pemegang merk dan distributor untuk produk printer format lebar dan PC. Kemudian pada tahun 1998, krisis ekonomi menimpa Indonesia (dan seluruh Asia) yang menelan korban yang tidak sedikit. Bhinneka menjadi salah satu korban ini.
Di dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan tersebut, Bhinneka mencoba mencari terobosan baru. Kebetulan di masa itu, Internet baru mulai berkembang di Indonesia, dan Bhinneka merasa pas dengan itu. Dari saat itu dimulailah perjalanan panjang Bhinneka untuk menjadi Toko Online nomer satu di Indonesia.
Dengan sedikit bantuan dari Wayback Machine, kita bisa menengok bagaimana rupa Bhinneka.com di masa tahun 90-an:
Kalau kita kunjungi Bhinneka.com hari ini, selain desain yang tentunya lebih modern, sebenarnya dari segi bisninya sendiri tidak banyak perubahan, Bhinneka masih menjual alat-alat komputer online. Ketika ditanya mengenai apa yang membuat Bhinneka berbeda dari Toko Online yang lainnya, Pak Hendrik menerangkan:
Memang kalau kita jelajahi lebih dalam, website Bhinneka ini, kita bisa menemukan beberapa hal yang tidak biasa kita temukan pada website-website toko online lainnya.
Faces of Indonesia
Coba kita lihat contohnya desain topeng-topeng wayang yang terpampang di bagian kiri atas setiap halaman. Kalau kita klik panah yang ada di panel topeng tersebut, akan muncul satu narasi yang menceritakan tentang topeng tersebut. Lalu kalau kita ikut tautan yang ada di akhir narasi tersebut, kita akan dihantar ke halaman lain yang berjudul Backstage – Cerita di balik desain.
Halaman ini mengungkapkan tentang cerita dibalik desain dari website ini, yang ternyata diberi nama ‘Faces of Indonesia‘. Selain cerita latar-belakang dan proses pembuatan desain website versi yang sekarang, di halaman ini juga ada tautan-tautan ke halaman-halaman lain yang menceritakan tentang desain-desain Bhinneka yang versi sebelumnya (19 banyaknya!). Saya pikir tidak banyak website-website di dunia ini, apalagi yang bertema retail, yang menyertakan cerita mengenai latar belakang desain website mereka seperti ini.
Bhinneka.com
Kebanyakan para pelaku bisnis mungkin sudah paham bahwa keberhasilan dan kelanggengan sebuah bisnis tidak bisa hanya didasarkan kepada ide yang cemerlang atau modal yang berjuta, tapi penting juga dibumbui dengan kedisiplinan, keteguhan dan ketekunan yang tinggi dari si empunya bisnis. Tambahan lagi, supaya bisnis bisa bertahan hidup, pangusahanya harus jeli melihat situasi di luar supaya bisa dengan cepat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Bhinneka.com adalah salah satu contoh bisnis, yang bukan saja berani ‘banting-setir‘ disaat masa-masa krisis, tapi bahkan berhasil melewati masa-masa suram tersebut dan bertahan hidup sampai sekarang. Apa saja kiat-kiat Bhinneka untuk bisa sampai titik yang sekarang, DailySocial mencoba mencari jawabannya dari CEO Bhinneka sendiri, Bapak Hendrik Tio.
Kalau mau dirunut sejarahnya, Bhinneka mulai berdiri pada tahun 1993 (17 tahun yang lalu) sebagai toko offline biasa. Pada saat-saat awal ini, Bhinneka mempunyai fokus bisnis sebagai pemegang merk dan distributor untuk produk printer format lebar dan PC. Kemudian pada tahun 1998, krisis ekonomi menimpa Indonesia (dan seluruh Asia) yang menelan korban yang tidak sedikit. Bhinneka menjadi salah satu korban ini.
Di dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan tersebut, Bhinneka mencoba mencari terobosan baru. Kebetulan di masa itu, Internet baru mulai berkembang di Indonesia, dan Bhinneka merasa pas dengan itu. Dari saat itu dimulailah perjalanan panjang Bhinneka untuk menjadi Toko Online nomer satu di Indonesia.
Dengan sedikit bantuan dari Wayback Machine, kita bisa menengok bagaimana rupa Bhinneka.com di masa tahun 90-an:
Kalau kita kunjungi Bhinneka.com hari ini, selain desain yang tentunya lebih modern, sebenarnya dari segi bisninya sendiri tidak banyak perubahan, Bhinneka masih menjual alat-alat komputer online. Ketika ditanya mengenai apa yang membuat Bhinneka berbeda dari Toko Online yang lainnya, Pak Hendrik menerangkan:
Bhinneka memang sangat unik, kami bukan hanya menawarkan belanja secara online, tapi juga offline jadi keduanya menjadi satu yang sangat hybrid dan sekaligus bisa melayani pelanggan apapun yang menjadi kehendaknya.
Nah, kalau bicara internet memang benar semua orang sekarang juga punya situs, tapi saya kira situs yang dibangun oleh Bhinneka sangat berbeda dan pengalaman belanja ataupun browsing yang kami bangun terus menerus tentunya akan membuat semakin membedakan kami.
Contohnya, tanggal 10 kemarin Bhinneka.com meluncurkan fitur baru yaitu Tawar Online, yang mana merupakan fitur pertama di Dunia, hasil kreasi anak2 bangsa dan benar2 mencirikan ke Indonesiaan, mana ada situs didunia yang bisa nawar?
Nah, kami membuat fitur-fitur ini semua karena masukan dari pelanggan dan menjadikan kami semakin unik dan semakin asyik berjelajah.
Memang kalau kita jelajahi lebih dalam, website Bhinneka ini, kita bisa menemukan beberapa hal yang tidak biasa kita temukan pada website-website toko online lainnya.
Faces of Indonesia
Coba kita lihat contohnya desain topeng-topeng wayang yang terpampang di bagian kiri atas setiap halaman. Kalau kita klik panah yang ada di panel topeng tersebut, akan muncul satu narasi yang menceritakan tentang topeng tersebut. Lalu kalau kita ikut tautan yang ada di akhir narasi tersebut, kita akan dihantar ke halaman lain yang berjudul Backstage – Cerita di balik desain.
Halaman ini mengungkapkan tentang cerita dibalik desain dari website ini, yang ternyata diberi nama ‘Faces of Indonesia‘. Selain cerita latar-belakang dan proses pembuatan desain website versi yang sekarang, di halaman ini juga ada tautan-tautan ke halaman-halaman lain yang menceritakan tentang desain-desain Bhinneka yang versi sebelumnya (19 banyaknya!). Saya pikir tidak banyak website-website di dunia ini, apalagi yang bertema retail, yang menyertakan cerita mengenai latar belakang desain website mereka seperti ini.
Bhinneka.com
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnyaakan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internalmeliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara,analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).
Strengths
(kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek ataukonsep bisnis itu sendiri.
•
Weakness
(kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yangada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek ataukonsep bisnis itu sendiri.
•
Opportunities
(peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadimerupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor,kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
•
Threats
(ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyekatau konsep bisnis itu sendiri.Berikut adalah analisis SWOT terhadap e-bisnis bhinneka.com:
Strengths
(kekuatan)(1)
Tren internet
Internet telah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia telah banyakmenggunakan fasilitas jejaring internet seperti facebook, twitter, google++, dan sebagainya.Bhinneka.com merupakan situs e-commerce yang telah terhubung dengan situs-situs jejaringsosial tersebut sehingga memungkinkan banyak orang dapat melakukan transaksi via jejaringsosial tersebut. Selain itu, masyarakat Indonesia telah terbiasa mencari referensi apapun padawebsite-website yang tentunya diakses melalui google, yahoo, dsb. Hal ini membuktikan bahwaBhinneka.com telah terkoneksi dengan banyak link dan memudahkan masyarakat melihat iklanBhinneka dan terhubung dengan website Bhinneka.
(2)
Jumlah penduduk Indonesia cukup besar
Jumlah penduduk Indonesia merupakan bilangan yang cukup besar dan memberikan kekuatankepada Bhinneka.com untuk dapat memperoleh keuntungan yang besar.
(3)
Kenyamanan e-transaksi
Tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang yang sibuk dan memiliki keterbatasan waktu dan ruanggerak pasti akan memilih transasi elektronik. Hal ini juga menyangkut faktor jarak tempuh,sehingga manusia lebih memilih duduk manis dan menunggu barang yang dipesan sampai.Inilah kelebihan Bhinneka.com yang memberika fasilitas e-transaksi selain dengan membukashowroom yang ada di beberapa tempat di wilayah Jakarta. Pelanggan tidak perlu datang ketoko, tawar menawar harga, menanyakan fitur-fitur barang, karena semua database tentangproduk ditampilkan secara lengkap pada website Bhinneka.com.
(4)
Harga bersaing