Powered By Blogger

Minggu, 07 Juli 2013

Analisis situs e-commerse

Situs E-Commerce : Bhinneka.com
 
Kebanyakan para pelaku bisnis mungkin sudah paham bahwa keberhasilan dan kelanggengan sebuah bisnis tidak bisa hanya didasarkan kepada ide yang cemerlang atau modal yang berjuta, tapi penting juga dibumbui dengan kedisiplinan, keteguhan dan ketekunan yang tinggi dari si empunya bisnis.  Tambahan lagi, supaya bisnis bisa bertahan hidup, pangusahanya harus jeli melihat situasi di luar supaya bisa dengan cepat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Bhinneka.com adalah salah satu contoh bisnis, yang bukan saja berani ‘banting-setir‘ disaat masa-masa krisis, tapi bahkan berhasil melewati masa-masa suram tersebut dan bertahan hidup sampai sekarang.  Apa saja kiat-kiat Bhinneka untuk bisa sampai titik yang sekarang, DailySocial mencoba mencari jawabannya dari CEO Bhinneka sendiri, Bapak Hendrik Tio.

Kalau mau dirunut sejarahnya, Bhinneka mulai berdiri pada tahun 1993 (17 tahun yang lalu) sebagai toko offline biasa.  Pada saat-saat awal ini, Bhinneka mempunyai fokus bisnis sebagai pemegang merk dan distributor untuk produk printer format lebar dan PC.  Kemudian pada tahun 1998, krisis ekonomi menimpa Indonesia (dan seluruh Asia) yang menelan korban yang tidak sedikit.  Bhinneka menjadi salah satu korban ini.
Di dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan tersebut, Bhinneka mencoba mencari terobosan baru.  Kebetulan di masa itu, Internet  baru mulai berkembang di Indonesia, dan Bhinneka merasa pas dengan itu.  Dari saat itu dimulailah perjalanan panjang Bhinneka untuk menjadi Toko Online nomer satu di Indonesia.
Dengan sedikit bantuan dari Wayback Machine, kita bisa menengok bagaimana rupa Bhinneka.com di masa tahun 90-an:

Kalau kita kunjungi Bhinneka.com hari ini, selain desain yang tentunya lebih modern, sebenarnya dari segi bisninya sendiri tidak banyak perubahan, Bhinneka masih menjual alat-alat komputer online.  Ketika ditanya mengenai apa yang membuat Bhinneka berbeda dari Toko Online yang lainnya, Pak Hendrik menerangkan:
Bhinneka memang sangat unik, kami bukan hanya menawarkan belanja secara online, tapi juga offline jadi keduanya menjadi satu yang sangat hybrid dan sekaligus bisa melayani pelanggan apapun yang menjadi kehendaknya.
Nah, kalau bicara internet memang benar semua orang sekarang juga punya situs, tapi saya kira situs yang dibangun oleh Bhinneka sangat berbeda dan pengalaman belanja ataupun browsing yang kami bangun terus menerus tentunya akan membuat semakin membedakan kami.
Contohnya, tanggal 10 kemarin Bhinneka.com meluncurkan fitur baru yaitu Tawar Online, yang mana merupakan fitur pertama di Dunia, hasil kreasi anak2 bangsa dan benar2 mencirikan ke Indonesiaan, mana ada situs didunia yang bisa nawar?
Nah, kami membuat fitur-fitur ini semua karena masukan dari pelanggan dan menjadikan kami semakin unik dan semakin asyik berjelajah.

Memang kalau kita jelajahi lebih dalam, website Bhinneka ini, kita bisa menemukan beberapa hal yang tidak biasa kita temukan pada website-website toko online lainnya.
Faces of Indonesia
Coba kita lihat contohnya desain topeng-topeng wayang yang terpampang di bagian kiri atas setiap halaman.  Kalau kita klik panah yang ada di panel topeng tersebut, akan muncul satu narasi yang menceritakan tentang topeng tersebut.  Lalu kalau kita ikut tautan yang ada di akhir narasi tersebut, kita akan dihantar ke halaman lain yang berjudul Backstage – Cerita di balik desain.

Halaman ini mengungkapkan tentang cerita dibalik desain dari website ini, yang ternyata diberi nama ‘Faces of Indonesia‘.  Selain cerita latar-belakang dan proses pembuatan desain website versi yang sekarang, di halaman ini juga ada tautan-tautan ke halaman-halaman lain yang menceritakan tentang desain-desain Bhinneka yang versi sebelumnya (19 banyaknya!).  Saya pikir tidak banyak website-website di dunia ini, apalagi yang bertema retail, yang menyertakan cerita mengenai latar belakang desain website mereka seperti ini.
 Bhinneka.com
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnyaakan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internalmeliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara,analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).
 
Strengths
(kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek ataukonsep bisnis itu sendiri.
Weakness
(kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yangada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek ataukonsep bisnis itu sendiri.
Opportunities
(peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadimerupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor,kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
Threats
(ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyekatau konsep bisnis itu sendiri.Berikut adalah analisis SWOT terhadap e-bisnis bhinneka.com:
 
Strengths
(kekuatan)(1)
 
Tren internet
Internet telah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia telah banyakmenggunakan fasilitas jejaring internet seperti facebook, twitter, google++, dan sebagainya.Bhinneka.com merupakan situs e-commerce yang telah terhubung dengan situs-situs jejaringsosial tersebut sehingga memungkinkan banyak orang dapat melakukan transaksi via jejaringsosial tersebut. Selain itu, masyarakat Indonesia telah terbiasa mencari referensi apapun padawebsite-website yang tentunya diakses melalui google, yahoo, dsb. Hal ini membuktikan bahwaBhinneka.com telah terkoneksi dengan banyak link dan memudahkan masyarakat melihat iklanBhinneka dan terhubung dengan website Bhinneka.
(2)
 
Jumlah penduduk Indonesia cukup besar
Jumlah penduduk Indonesia merupakan bilangan yang cukup besar dan memberikan kekuatankepada Bhinneka.com untuk dapat memperoleh keuntungan yang besar.
(3)
 
Kenyamanan e-transaksi
Tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang yang sibuk dan memiliki keterbatasan waktu dan ruanggerak pasti akan memilih transasi elektronik. Hal ini juga menyangkut faktor jarak tempuh,sehingga manusia lebih memilih duduk manis dan menunggu barang yang dipesan sampai.Inilah kelebihan Bhinneka.com yang memberika fasilitas e-transaksi selain dengan membukashowroom yang ada di beberapa tempat di wilayah Jakarta. Pelanggan tidak perlu datang ketoko, tawar menawar harga, menanyakan fitur-fitur barang, karena semua database tentangproduk ditampilkan secara lengkap pada website Bhinneka.com.
(4)
 
Harga bersaing

E-Commerce



Pengertian E-Commerce atau definisi e-commerce adalah kegiatan komersial dengan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, dll.
Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini.


Sejarah E-Commerce

Sejarah perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari kemunculan internet yang kemudian terus berkembang sehingga timbulah E-commerce. Internet mulai lahir pada tahun 1969 kelompok peneliti Amerika berhubungan dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Mereka menciptakan sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain.
Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet – ARPA merupakan singkatan dari Advanced Research Project Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun kemudian, lebih dari lima puluh universitas telah terhubung bersama-sama dalam jaringan (network), dan jaringan komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara bagian dan dunia. Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan kerjasama jaringan antara kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai jaringan komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain interconnected, inilah awal mula dipakai istilah “Internet”.
Istilah perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Berkembang melalui aktivitas yang mempunyai istilah “perdagangan web” melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui World Wide Web melalui sebuah server yang dianggap aman (HTTPS).
WEB mulai dikenal masyarakat luas pada tahun 1994, jurnalis banyak beranggapan bahwa e commerce akan menjadi sebuah sector ekonomi yang nantinya akan berkembang dengan pesat. Baru kurang lebih empat tahun protocol HTTPS memasuki tahap matang dan mulai banyak digunakan oleh masyarakat luas. Antara tahun 1998 dan tahun 2000 banyak pebisnis dari Negara AS dan Eropa mengembangkan situs web perdangan ini.

E-Commerce terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Collaborative Commerce (C-Commerce)
Kerjasama secara elektronik antara rekan bisnis. Kerja sama ini biasanya terjadi antara rekan bisnis yang berada pada jalur penyediaan barang (supply Chain).

2. Business-to-Consumers (B2C)
Penjual adalah suatu organisasi dan pembeli adalah individu.

3. Consumer-to-Business (C2B)
Pada jenis ini, konsumen memberitahukan barang atau layanan yang dibutuhkannya, dan selanjutnya organisasi-organisasi bersaing untuk menyediakan barang atau layanan tersebut kepada konsumen.

4. Consumer-to-consumer
Penjualan barang atau layanan antara individu.

5. Intrabusiness(Intraorganizational)Commerce
Pada jenis ini, organisasi menggunakan E-Commerce untuk meningkatkan kegiatan operasi organisasinya. Hal ini dikenal juga dengan sebutan Businessto- Employee (B2E).

6. Government-to-Citizens (G2C) and to others
Pemerintah menyediakan layanan kepada masyarakat melalui teknologi ECommerce. Pemerintah juga dapat melakukan bisnis dengan pemerintah lain (Government-to-Government / G2G) demikian juga dengan organisasi lain (Government-to-Business / G2B).

7. Mobile Commerce (m-Commerce)
E-Commerce yang dilaksanakan pada lingkungan tanpa kabel (wireless environment), seperti menggunakan telepon seluler untuk akses internet. 

Kelebihan E-Commerce :

·      Revenue stream baru
·      Market exposure, melebarkan jangkauan
·      Menurunkan biaya
·      Memperpendek waktu product cycle
·      Meningkatkan customer loyality
·      Meningkatkan value chain
Kelemahan E-Commerce :
·         Isu security
·         Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan web site sampai dengan pencurian data.
·         Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan,
·         Ketidaktepatan waktu pengiriman barang
·         No cash payment.
·         Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang  mengakomodasi perkembangan e-commerce.
·         Masalah kultur, yaitu sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak melihat langsung barang yang akan dibelinya.
Jadi Meskipun banyak terdapat kekurangan dalam E-Commerce namun peluang bisnis yang ada pada era seperti ini masih sangat besar karena perkembangan yang ada pada masyarakat